Pengakajian Keperawatan
Kewaspadaan
aspirasi
-
Pantau tingkat kesadaran, refleks batuk, refleks
muntah dan kemampuan menelan.
Terapi menelan
-
Pantau gerakan lidah pasien saat menelan
-
Pantau tanda dan gejala aspirasi
-
Pantau adanya penutupan bibir saat makaan, minum,
dan menelan
-
Kaji mulut dari adanya makanan setelah makan
-
Pantau hidrasi tubuh (misalnya, asupan, haluaran,
turgor kulit, dan membrane mukosa)
Penyuluhan terhadap
pasien
Terapi
menelan
-
Ajarkan pasien untuk mengapai partikel makanan
dibibir atau di pipi menggunakan lidah
-
Ajarkan pasien dan pemberi asuhan tentang tindakan
kegawatan terhadap tersedak
Aktifitas Kolaboratif
Kewaspadaan
aspirasi
-
Minta obat-obatan dalam bentuk eliksir
Terapi menelan
-
Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya
misalnya ahli okupasi, ahli patologi wicara, dan ahli gizi)untuk memberikan
kontinuitas perencanaan rehabilitasi pasien
-
Kolaborasi dengan ahli terapi wicara untuk
mengajarkan keluarga pasien tentang program latihan menelan
Aktivitas lain
Kewaspadaan
aspirasi
-
Posisikan pasien tegak lurus 90* atau setegak
mungkin
-
Pertahankan daun trakea inflasi
-
Pertahankan ketersediaan alat pengisap
-
Makan dengan porsi sedikit hindari cairan atau
gunakan agens pengental
-
Potong makana kecil-kecil
-
Pecahkan atau haluskan pil sebelum diberikan
diberikan
Terapi menelan
-
Berikan perawatan mulut, jika diperlukan
-
Berikan atau guakan alat bantu, jika diperlukan
-
Hindari minuman menggunakan sedotan
-
Bantu pasien untuk mengatur posisi kepala fleksi
ke depan untuk menyiapkan menelan (“melipat dagu”)
-
Bantu pasien untuk menempatkan makanan di belakang
mulut dan bagian yang tidak sakit
|