Saturday 19 April 2014

Diagnosa Keperawatan: KONSTIPASI (00011)


Ø  Definisi : Penurunan pada frekuensi normal defekasi yang disertai oleh kesulitan atau pengeluaran tidak lengkap feses  dan/atau pengeluaran feses yang keras,kering, dan banyak.

Ø  Batasan karakteristik
1.Nyeri abdomen
2.      Nyeri tekan abdomen dengan teraba resistensi otot
3.      Nyeri tekan abdomen tanpa teraba resistensi otot
4.      Anoreksia

Diagnosa Keperawatan: Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah (00179)


Definisi: Risiko terhdap variasi kadar glukosa/gula darah dari rentang normal

No
Diagnosa Keperawatan
NOC
NIC
1
Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
b.d asupan diet
-        Menunjukan prosedur yang benar untuk memeriksa kadar glukosa darah
-        Mematuhi regimen yang diprogramkan untuk pemantauan glukosa darah
-        Mematuhi rekomendasi diet dan latihan fisik
-        Memperlihatkan prosedur yang benar untuk pemberian obat secara mendiri
-        Menguraikan gejala hipoglikimia dan hiperglikimia
Aktivitas lain
Menejemen hipoglikemia
-      Beri karbohidrat sederhana, sesuai indikasi
-      Beri karbohidrat kompleks dan protein, sesuai indikasi
-      Pertahankan akses intravena, jika perlu





Diagnosa Keperawatan: Gangguan Menelan (00103)


Definisi      Abnormal fungsi mekanisme menelan yang dikaitkan dengan defisit struktur atau fungsi oral, faring, atau esophagus.

No.
Diagnosa Keperawatan
NOC
NIC
1
Gangguan menelan b.d masalah perilaku makan ditandai dengan makan lama dengan konsumsi sedikit
-       Mengidentitifikasi factor emosi atau psikologis yang menghambat meelan
-       Menoletansi ingesti makanan tanpa tersedak atau aspirasi
-       Tidak ada kerusakan otot tenggorok atau otot wajah, menelan, menggerakan lidah, atau refleks muntah
Pengakajian Keperawatan
Kewaspadaan aspirasi
-       Pantau tingkat kesadaran, refleks batuk, refleks muntah dan kemampuan menelan.
Terapi menelan
-        Pantau gerakan lidah pasien saat menelan
-        Pantau tanda dan gejala aspirasi
-        Pantau adanya penutupan bibir saat makaan, minum, dan menelan
-        Kaji mulut dari adanya makanan setelah makan
-        Pantau hidrasi tubuh (misalnya, asupan, haluaran, turgor kulit, dan membrane mukosa)

Penyuluhan terhadap
pasien
Terapi menelan
-       Ajarkan pasien untuk mengapai partikel makanan dibibir atau di pipi menggunakan lidah
-       Ajarkan pasien dan pemberi asuhan tentang tindakan kegawatan terhadap tersedak

Aktifitas Kolaboratif
Kewaspadaan aspirasi
-       Minta obat-obatan dalam bentuk eliksir
Terapi menelan
-       Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya misalnya ahli okupasi, ahli patologi wicara, dan ahli gizi)untuk memberikan kontinuitas perencanaan rehabilitasi pasien
-       Kolaborasi dengan ahli terapi wicara untuk mengajarkan keluarga pasien tentang program latihan menelan

Aktivitas lain
Kewaspadaan aspirasi
-       Posisikan pasien tegak lurus 90* atau setegak mungkin
-       Pertahankan daun trakea inflasi
-       Pertahankan ketersediaan alat pengisap
-       Makan dengan porsi sedikit hindari cairan atau gunakan agens pengental
-       Potong makana kecil-kecil
-       Pecahkan atau haluskan pil sebelum diberikan diberikan
Terapi menelan
-       Berikan perawatan mulut, jika diperlukan
-       Berikan atau guakan alat bantu, jika diperlukan
-       Hindari minuman menggunakan sedotan
-       Bantu pasien untuk mengatur posisi kepala fleksi ke depan untuk menyiapkan menelan (“melipat dagu”)
-       Bantu pasien untuk menempatkan makanan di belakang mulut dan bagian yang tidak sakit



Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Fraktur Humerus

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Tulang merupakan alat penopang dan sebagai pelindung pada tubuh. Tanpa tulang tubuh tidak akan tegak berdiri. Fungsi tulang dapat diklasifikasikan sebagai aspek mekanikal maupun aspek fisiologikal. Dari aspek mekanikal, tulang membina rangka tubuh badan dan memberikan sokongan yang kokoh terhadap tubuh. Sedangkan dari dari aspek fisiologikal tulang melindungi organ-organ dalam seperti jantung, paru-paru dan lainnya. Tulang juga menghasilkan sel darah merah, sel darah putih dan plasma. Selain itu tulang sebagai tempat penyimpanan kalsium, fosfat, dan garam magnesium. Namun karena tulang bersifat relatif rapuh, pada keadaan tertentu tulang dapat mengalami patah, sehingga menyebabkan gangguan fungsi tulang terutama pada pergerakan.

Thursday 17 April 2014

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Obstruksi Usus

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Obstruksi intestinal merupakan kegawatan dalam bedah abdominalis yang sering dijumpai, merupakan 60--70% dari seluruh kasus akut abdomen yang bukan appendicitis akuta. Penyebab yang paling sering dari obstruksi ileus adalah adhesi/ streng, sedangkan diketahui bahwa operasi abdominalis dan operasi obstetri-ginekologik makin sering dilaksanakan yang terutama didukung oleh kemajuan di bidang diagnostik kelainan abdominalis.

Asuhan Keperawatan Klien dengan Ca Rongga Mulut

BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Kanker adalah penyakit yang menyerang proses dasar kehidupan sel, mengubah genom sel (komplemen genetik total sel) dan menyebabkan penyebaran liar dan pertumbuhan sel-sel.
Kanker adalah istilah umum untuk petumbuhan sel tidak normal (yaitu, tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan tidak berirama) yang dapat menyusup ke jaringan tubuh normal sehingga mempengaruhi fungsi tubuh. Kanker bukan merupakan penyakit menular. Kanker merupakan penyakit atau kelainan pada tubuh sebagai akibat dari sel-sel tubuh yang tumbuh dan berkembang abnormal, di luar batas dan sangat liar.