BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gaya
hidup modern saat ini yang semuanya serba praktis dan kemajuan teknologi yang
pesat seringkali membuat kita mengonsumsi makan yang praktis penyajiannya. Hal
ini juga disebabkan karena padatnya kegiatan dan kesibukan kita. Fast food pun
menjadi makanan yang dipilih karena penyajianya yang praktis dan sekaligus
memiliki rasa yang enak menurut banyak orang.
Masyarakat
perkotaan jaman sekarang apalagi anak-anak muda pastinya sudah tidak asing lagi
dengan yang namanya fast food. Bila mendengar istilah fast food maka pikiran
kita langsung mengarah ke makanan seperti burger, pizza, fried chicken, french
fries, dan sebagainya.......
Makanan-makan seperti itu dapat kita temukan di mall-mall, plaza, dan sebagainya. Dan sepertinya telah membudaya dan menjadi santapan elit terutama bagi anak muda perkotaan. Siapa sih yang nggak merasa wah dan “gaul” jika lunch atau dinner di McDonalds atau KFC atau Pizza Hut? Wow nggak ada yang nolak. Selain rasanya yang nikmat, suasana restonya juga menyenangkan dan bergengsi. Tapi tahukah kita apa dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari mengonsumsi makanan yang ‘‘gaul’’ ini?. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas apa saja dampak negatif dari mengonsumsi fast food agar pembaca dapat lebih berhati-hati lagi dalam memilih makanan.
Makanan-makan seperti itu dapat kita temukan di mall-mall, plaza, dan sebagainya. Dan sepertinya telah membudaya dan menjadi santapan elit terutama bagi anak muda perkotaan. Siapa sih yang nggak merasa wah dan “gaul” jika lunch atau dinner di McDonalds atau KFC atau Pizza Hut? Wow nggak ada yang nolak. Selain rasanya yang nikmat, suasana restonya juga menyenangkan dan bergengsi. Tapi tahukah kita apa dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari mengonsumsi makanan yang ‘‘gaul’’ ini?. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas apa saja dampak negatif dari mengonsumsi fast food agar pembaca dapat lebih berhati-hati lagi dalam memilih makanan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
itu Fast Food?
2. Apa
dampak negatif mengonsumsi Fast Food bagi kesehatan?
1.3 Tujuan
1.
Agar dapat memperoleh informasi tentang
apa itu Fast Food
2.
Agar dapat mengetahui apa saja dampak
negatif dari mengkonsumsi Fast Food bagi kesehatan
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah
dapat menambah pengetahuan mengenai Fast Food dan dampak negatifnya bagi
kesehatan.
1.5 Metode Penulisan
Adapun
metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode studi
kepustakaan yaitu dengan mempelajari buku-buku yang ada juga mencari informasi
di internet, untuk memdapatkan bahan dalam pembuatan makalah.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Fast Food
Fast
food sering disebut sebagai makanan siap saji. Makanan siap saji yang
dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis,
atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh
industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan mengandung berbagai zat
aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk
tersebut. Makanan siap saji biasanya berupa lauk pauk dalam
kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai makanan untuk sarapan..
Bertram
(1975) mendefinisikan fast food sebagai makanan yang dapat disiapkan dan
dikonsumsi dalam waktu yang singkat. Oxford dictionary mendefinisikan fast
food sebagai makanan yang dapat diolah dan disajikan dalam waktu yang
singkat dan mudah dalam hitungan beberapa menit, terutama di snack bar atau
rumah makan. Makanan siap saji yang beredar saat ini tercatat 500 – 600 jenis.
2.2 Zat-
zat yang Terkandung dalam Fast Food
Beberapa
jenis fast food kaya akan minyak dan mentega, dan hampir tidak tersedia pilihan
fast food dengan kadar lemak yang dikurangi. Di samping itu, fast food juga
cenderung hanya mengandung sedikit sayur dan buah. Berikut ini adalah zat-zat
yang tidak baik yang terkandung dalam berbagai macam fast food.
·
Zat
Aditif. Zat
ini diperuntukkan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga. Zat yang
sangat sering di gunakan untuk hal ini adalah penyedap rasa (mono sodium
glutamate), pengawet seperti BHA, K-nitrit dll, anti kempal, pemutif dan
pematang tepung (aseton peroksida)dan sekustran (asam fosfat).
·
Lemak yang tinggi, termasuk kolesterol
yang mencapai 70% serta hanya sedikit mengandung serat yang justru sangat
dibutuhkan oleh tubuh.
·
Kalori yang tinggi. Menurut peneliti,
jumlah kalori dari fast food lebih tinggi dari makanan yang dimasak sendiri di
rumah. Jumlah kalori yang
seharusnya dikonsumsi dalam sehari bisa dipenuhi hanya dengan sekali makan di
fast food outlet dengan mengonsumsi makanan seperti burger, kentang goreng,
minuman dan makanan penutup.
·
Mengandung protein hewaninya yang cukup
kaya.
·
Natrium yang berlebihan. Menurut hasil
penelitian Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga IPB Bogor, seporsi
fried chicken bagian dada dari Kentucky Fried Chicken (KFC) mengandung 2.520 mg
natrium, California Fried Chicken (CFC) 1.469 mg, dan Texas Fried Chicken
(Texas) 2.460 mg. Jika dinikmati bersama seporsi kentang goring, KFC 1.530 mg
natrium, CFC 650 mg, Texas 1.080 mg, dan McDonald’s 1.220 mg. Berarti kita
setidaknya telah menyantap 2.275 mg natrium!. Padahal konsumsi natrium yang
disarankan dikonsumsi dalam sehari tdk lebih dari 2000 mg.
2.3 Dampak Negatif Mengonsumsi Fast
Food bagi Kesehatan
Zat-zat yang terkandung dalam fast food dapat
memberikan dampak negatif bagi kesehatan tubuh kita. Berikut ini akan diuraikan
apa saja dampak negatif dari zat-zat yang ada dalam fast food jika masuk ke
dalam tubuh kita.
·
Zat adiktif yang biasa terkandung dalam pegawet
maupun pewarna makanan jika dikonsumsi secara terus menerus ternyata bisa
mengakibatkan kerusakan hati baik sorosis hingga kanker hati. Celakanya, dampak
yang bisa ditimbulkan zat berbahaya ini sifatnya jangka panjang dan akan
menyerang manusia akibat rusaknya fungsi hati. Hati merupakan organ yang
berguna menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh termasuk zat adiktif dalam
pengawet makanan, pewarna, pemanis buatan maupun zat kimia lainnya. Jika jumlah
racun tersebut semakin banyak dan bertumpuk secara otomatis akan mempengaruhi
kinerja hati sehinnga mengakibatkan kerusakan.
·
Dampak dari penggunaan MSG menurut
laporan Federation of the American Society for Experimental Biologi adalah rasa
terbakar di bagian leher, mati rasa di bagian belakang leher, stress dan tegang
pada kulit wajah, dada terasa sakit, sakit kepala, detak jantung yang cepat,
rasa lemah/cepat lelah dan lain-lain. Memang kita tidak langsung merasakan
dampak ini ketika mengkonsumsi makanan cepat saji yang menggunakan MSG. Tapi,
pada ambang batas tertentu karena tubuh tidak sanggup lagi menahan zat ini maka
dampak diatas akan menyerang kita. 12 gram MSG per hari dapat menimbulkan
gangguan lambung, gangguan tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang
mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan panas. Tidak hanya itu saja MSG
juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker serta diabetes, kelumpuhan serta
penurunan kecerdasan.
·
Kemudian BHA. BHA, anti oksidan di dalam
makanan diberikan agar kandungan di dalam makanan tersebut tidak cepat hilang
seperti vitamin, penyedap. Ini sering digunakan pada lemak dan minyak. Ini akan
menimbulkan efek ketagihan bagi yang mengkonsumsinya.
·
Protein hewaninya yang cukup ‘kaya’
bisa menyebabkan terhambatnya penyerapan kalsium di dalam tubuh. Jika
penyerapan kalsium terjadi maka kondisi ini dapat merangsang cepatnya terjadi osteoporosis.
·
Kandungan kolesterol dan kalori yang
cukup tinggi juga dapat menyebabkan kegemukan dan berbagai gangguan metabolisme
dan jantung. Kolesterol sendiri didapat dengan dua cara, yaitu oleh tubuh sendiri dan ada juga yang
berasal dari produk hewan yang kita makan. Ada banyak kolesterol dalam daging,
ikan ayam,, telur, mentega, susu, dan keju. Jika dikonsumsi berlebihan, dapat
menutup pembuluh darah dari oksigen yang seharusnya mengalir ke seluruh tubuh.
Tingginya jumlah lemak penjenuhan akan menyebabkan kanker, terutama kanker usus
dan kanker payudara. Kolesterol dapat masuk kedalam darah dan menyumbat
pembuluh darah. Salah satu pembuluh darah yang dapat disumbat adalah pembuluh
darah arteri koroner pada jantung. Jika arteri ini tersumbat maka dapat
menyebabkan penyakit jantung koroner.
·
Kekurangan kalium akan terjadi apabila
asupan natrium berlebihan. Hal ini dapat menebabkan penurunan fungsi otot
jantung dan melambatnya proses penghantaran impuls oleh saraf. Dengan
menurunnya fungsi otot jantung resiko seranagan jantung pun meningkat. Lambat
dalam menanggapi rangsangan dan lambat dalam berpikir dapat terjadi karena
melambatnya penghantaran rangsangan saraf.
Menurut para pakar biologi, makan fast food
berlebih dapat memicu terjadinya perubahan psikologis yang bisa menghentikan
kerja hormon-hormon dalam mengirim sinyal kenyang. Karena itu, kita akan terus
makan tanpa sadar bahwa kita sudah kenyang. Dalam kondisi normal, hormon-hormon
ini mengontrol proses makan dan berat
badan. Leptin misalnya, akan secara terus-menerus dikeluarkan oleh sel-sel
lemak. Kadar leptin dalam darah mengindikasikan status persediaan lemak tubuh. Sinyal
ini selanjutnya akan dibaca oleh area di otak yang mengatur mengenai kebiasaan
makan yaitu hypothalamus, dan menjadikan ini sebagai panduan dalam menjaga
kestabilan persediaan.
Menurut endocrinologist dari University of
Washington di Seattle Michael Schwartz, masalah akan timbul pada mereka yang
kelebihan berat badan. Mereka yang obesitas, menurut Schwartz, akan kebal
terhadap leptin. "Otak akan kehilangan kemampuan dalam merespon
hormon-hormon ini jika lemak tubuh meningkat," tutur Schwartz, seperti dikutip
situs womenfitness.
Hypatalamus akan semakin tidak sensitif
seiring dengan semakin banyaknya lemak yang terdapat dalam tubuh. Pada
akhirnya, jumlah lemak yang berlebih akan dianggap normal oleh hypothalamus.
Dan selanjutnya, setiap penurunan jumlah leptin dibaca sebagai isyarat lapar.
Dengan begitu, frekuensi dan jumlah makan kita akan berlebih.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam fast food terkandung banyak sekali
zat-zat yang berbahaya dan dapat menimbulkan penyakit bagi tubuh jika
dikonsumsi berlebihan. Sudah banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli
yang memmbuktikan hal ini. Fast food mengandung banyak sekali kalori,lemak,
protein hewani dan zat-zat kimia berbahaya yang tidak baik jika dikonsumsi
berlebihan. Banyak jenis fast food hanya mengandung sedikit bahan sayur dan
buah yang justru dibutuhkan oleh tubuh. Bukan hanya penyakit yang dapat
ditimbulkan tapi juga ganguan fungsi persafan yang dapat menyebabkan kita
lambat dalam berpikir ataupun bertindak. Tidak hanya itu, perubahan psikologis
juga dapat terjadi karena berlebihan mengonsumsi fast food. Penyakit, gangguan,
ataupun perubahan psikologis tidak akan langsung kita rasakan saat kita
mengonsumsi fast food. Tapi itu semua akan terjadi bila kita sering
mengonsumsinya.
3.2 Saran
Bijaklah dalam memilih
makanan. Jika kita terpaksa memilih makan cepat saji maka perhatikanlah dulu
kandungan dari makanan tersebut. Dan usahakan jangan mengonsumsi fast food
lebih dari satu macam, seperti fried chicken bersama french fries atau burger
bersama french fries. Cukup satu macam saja. Dampak mungkin tidak terlalu
terasa pada saat itu juga, tapi nantinya bagi akan sangat berpengaruh.
Bagaimana tidak, kita menimbun zat aditif di dalam kita, kita mewariskan
penyakit untuk anak cucu kita. Hindarilah makanan cepat saji.
DAFTAR
PUSTAKA
Apriadji, Wied Harry. 2007. Healthy Fast Food. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Anggota IKAPI
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete