Wednesday, 17 April 2013

DAMPAK NEGATIF MENGONSUMSI FAST FOOD BAGI KESEHATAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Gaya hidup modern saat ini yang semuanya serba praktis dan kemajuan teknologi yang pesat seringkali membuat kita mengonsumsi makan yang praktis penyajiannya. Hal ini juga disebabkan karena padatnya kegiatan dan kesibukan kita. Fast food pun menjadi makanan yang dipilih karena penyajianya yang praktis dan sekaligus memiliki rasa yang enak menurut banyak orang.
Masyarakat perkotaan jaman sekarang apalagi anak-anak muda pastinya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya fast food. Bila mendengar istilah fast food maka pikiran kita langsung mengarah ke makanan seperti burger, pizza, fried chicken, french fries, dan sebagainya.......
Makanan-makan seperti itu dapat kita temukan di mall-mall, plaza, dan sebagainya. Dan sepertinya telah membudaya dan menjadi santapan elit terutama bagi anak muda perkotaan. Siapa sih yang nggak merasa wah dan “gaul” jika lunch atau dinner di McDonalds atau KFC atau Pizza Hut? Wow nggak ada yang nolak. Selain rasanya yang nikmat, suasana restonya juga menyenangkan dan bergengsi. Tapi tahukah kita apa dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari mengonsumsi makanan yang ‘‘gaul’’ ini?. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas apa saja dampak negatif dari mengonsumsi fast food agar pembaca dapat lebih berhati-hati lagi dalam memilih makanan.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa itu Fast Food?
2.      Apa dampak negatif mengonsumsi Fast Food bagi kesehatan?


1.3  Tujuan
1.      Agar dapat memperoleh informasi tentang apa itu Fast Food
2.      Agar dapat mengetahui apa saja dampak negatif dari mengkonsumsi Fast Food bagi kesehatan

1.4  Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah dapat menambah pengetahuan mengenai Fast Food dan dampak negatifnya bagi kesehatan.

1.5  Metode Penulisan
Adapun metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode studi kepustakaan yaitu dengan mempelajari buku-buku yang ada juga mencari informasi di internet, untuk memdapatkan bahan dalam pembuatan makalah.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Fast Food
 Fast food sering disebut sebagai makanan siap saji. Makanan  siap saji yang dimaksud adalah jenis  makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan mengandung berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk  tersebut.  Makanan siap  saji biasanya berupa  lauk pauk dalam kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai makanan untuk sarapan..
Bertram (1975) mendefinisikan fast food sebagai makanan yang dapat disiapkan dan dikonsumsi dalam waktu yang singkat. Oxford dictionary mendefinisikan fast food sebagai makanan yang dapat diolah dan disajikan dalam waktu yang singkat dan mudah dalam hitungan beberapa menit, terutama di snack bar atau rumah makan. Makanan siap saji yang beredar saat ini tercatat 500 – 600 jenis.



2.2  Zat- zat yang Terkandung dalam Fast Food
Beberapa jenis fast food kaya akan minyak dan mentega, dan hampir tidak tersedia pilihan fast food dengan kadar lemak yang dikurangi. Di samping itu, fast food juga cenderung hanya mengandung sedikit sayur dan buah. Berikut ini adalah zat-zat yang tidak baik yang terkandung dalam berbagai macam fast food.

·         Zat Aditif. Zat ini diperuntukkan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga. Zat yang sangat sering di gunakan untuk hal ini adalah penyedap rasa (mono sodium glutamate), pengawet seperti BHA, K-nitrit dll, anti kempal, pemutif dan pematang tepung (aseton peroksida)dan sekustran (asam fosfat).
·         Lemak yang tinggi, termasuk kolesterol yang mencapai 70% serta hanya sedikit mengandung serat yang justru sangat dibutuhkan oleh tubuh.
·         Kalori yang tinggi. Menurut peneliti, jumlah kalori dari fast food lebih tinggi dari makanan yang dimasak sendiri di rumah. Jumlah kalori yang seharusnya dikonsumsi dalam sehari bisa dipenuhi hanya dengan sekali makan di fast food outlet dengan mengonsumsi makanan seperti burger, kentang goreng, minuman dan makanan penutup.
·         Mengandung protein hewaninya yang cukup kaya.
·         Natrium yang berlebihan. Menurut hasil penelitian Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga IPB Bogor, seporsi fried chicken bagian dada dari Kentucky Fried Chicken (KFC) mengandung 2.520 mg natrium, California Fried Chicken (CFC) 1.469 mg, dan Texas Fried Chicken (Texas) 2.460 mg. Jika dinikmati bersama seporsi kentang goring, KFC 1.530 mg natrium, CFC 650 mg, Texas 1.080 mg, dan McDonald’s 1.220 mg. Berarti kita setidaknya telah menyantap 2.275 mg natrium!. Padahal konsumsi natrium yang disarankan dikonsumsi dalam sehari tdk lebih dari 2000 mg.

2.3  Dampak Negatif Mengonsumsi Fast Food bagi Kesehatan
Zat-zat yang terkandung dalam fast food dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan tubuh kita. Berikut ini akan diuraikan apa saja dampak negatif dari zat-zat yang ada dalam fast food jika masuk ke dalam tubuh kita.
·         Zat adiktif yang biasa terkandung dalam pegawet maupun pewarna makanan jika dikonsumsi secara terus menerus ternyata bisa mengakibatkan kerusakan hati baik sorosis hingga kanker hati. Celakanya, dampak yang bisa ditimbulkan zat berbahaya ini sifatnya jangka panjang dan akan menyerang manusia akibat rusaknya fungsi hati. Hati merupakan organ yang berguna menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh termasuk zat adiktif dalam pengawet makanan, pewarna, pemanis buatan maupun zat kimia lainnya. Jika jumlah racun tersebut semakin banyak dan bertumpuk secara otomatis akan mempengaruhi kinerja hati sehinnga mengakibatkan kerusakan.
·         Dampak dari penggunaan MSG menurut laporan Federation of the American Society for Experimental Biologi adalah rasa terbakar di bagian leher, mati rasa di bagian belakang leher, stress dan tegang pada kulit wajah, dada terasa sakit, sakit kepala, detak jantung yang cepat, rasa lemah/cepat lelah dan lain-lain. Memang kita tidak langsung merasakan dampak ini ketika mengkonsumsi makanan cepat saji yang menggunakan MSG. Tapi, pada ambang batas tertentu karena tubuh tidak sanggup lagi menahan zat ini maka dampak diatas akan menyerang kita. 12 gram MSG per hari dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan panas. Tidak hanya itu saja MSG juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan.
·         Kemudian BHA. BHA, anti oksidan di dalam makanan diberikan agar kandungan di dalam makanan tersebut tidak cepat hilang seperti vitamin, penyedap. Ini sering digunakan pada lemak dan minyak. Ini akan menimbulkan efek ketagihan bagi yang mengkonsumsinya.
·         Protein hewaninya yang cukup ‘kaya’ bisa menyebabkan terhambatnya penyerapan kalsium di dalam tubuh. Jika penyerapan kalsium terjadi maka kondisi ini dapat merangsang cepatnya terjadi osteoporosis.
·         Kandungan kolesterol dan kalori yang cukup tinggi juga dapat menyebabkan kegemukan dan berbagai gangguan metabolisme dan jantung. Kolesterol sendiri didapat dengan dua cara, yaitu oleh tubuh sendiri dan ada juga yang berasal dari produk hewan yang kita makan. Ada banyak kolesterol dalam daging, ikan ayam,, telur, mentega, susu, dan keju. Jika dikonsumsi berlebihan, dapat menutup pembuluh darah dari oksigen yang seharusnya mengalir ke seluruh tubuh. Tingginya jumlah lemak penjenuhan akan menyebabkan kanker, terutama kanker usus dan kanker payudara. Kolesterol dapat masuk kedalam darah dan menyumbat pembuluh darah. Salah satu pembuluh darah yang dapat disumbat adalah pembuluh darah arteri koroner pada jantung. Jika arteri ini tersumbat maka dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.
·         Kekurangan kalium akan terjadi apabila asupan natrium berlebihan. Hal ini dapat menebabkan penurunan fungsi otot jantung dan melambatnya proses penghantaran impuls oleh saraf. Dengan menurunnya fungsi otot jantung resiko seranagan jantung pun meningkat. Lambat dalam menanggapi rangsangan dan lambat dalam berpikir dapat terjadi karena melambatnya penghantaran rangsangan saraf.
Menurut para pakar biologi, makan fast food berlebih dapat memicu terjadinya perubahan psikologis yang bisa menghentikan kerja hormon-hormon dalam mengirim sinyal kenyang. Karena itu, kita akan terus makan tanpa sadar bahwa kita sudah kenyang. Dalam kondisi normal, hormon-hormon ini  mengontrol proses makan dan berat badan. Leptin misalnya, akan secara terus-menerus dikeluarkan oleh sel-sel lemak. Kadar leptin dalam darah mengindikasikan status persediaan lemak tubuh. Sinyal ini selanjutnya akan dibaca oleh area di otak yang mengatur mengenai kebiasaan makan yaitu hypothalamus, dan menjadikan ini sebagai panduan dalam menjaga kestabilan persediaan.
Menurut endocrinologist dari University of Washington di Seattle Michael Schwartz, masalah akan timbul pada mereka yang kelebihan berat badan. Mereka yang obesitas, menurut Schwartz, akan kebal terhadap leptin. "Otak akan kehilangan kemampuan dalam merespon hormon-hormon ini jika lemak tubuh meningkat," tutur Schwartz, seperti dikutip situs womenfitness.
Hypatalamus akan semakin tidak sensitif seiring dengan semakin banyaknya lemak yang terdapat dalam tubuh. Pada akhirnya, jumlah lemak yang berlebih akan dianggap normal oleh hypothalamus. Dan selanjutnya, setiap penurunan jumlah leptin dibaca sebagai isyarat lapar. Dengan begitu, frekuensi dan jumlah makan kita akan berlebih.




BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam fast food terkandung banyak sekali zat-zat yang berbahaya dan dapat menimbulkan penyakit bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan. Sudah banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang memmbuktikan hal ini. Fast food mengandung banyak sekali kalori,lemak, protein hewani dan zat-zat kimia berbahaya yang tidak baik jika dikonsumsi berlebihan. Banyak jenis fast food hanya mengandung sedikit bahan sayur dan buah yang justru dibutuhkan oleh tubuh. Bukan hanya penyakit yang dapat ditimbulkan tapi juga ganguan fungsi persafan yang dapat menyebabkan kita lambat dalam berpikir ataupun bertindak. Tidak hanya itu, perubahan psikologis juga dapat terjadi karena berlebihan mengonsumsi fast food. Penyakit, gangguan, ataupun perubahan psikologis tidak akan langsung kita rasakan saat kita mengonsumsi fast food. Tapi itu semua akan terjadi bila kita sering mengonsumsinya.


3.2 Saran
Bijaklah dalam memilih makanan. Jika kita terpaksa memilih makan cepat saji maka perhatikanlah dulu kandungan dari makanan tersebut. Dan usahakan jangan mengonsumsi fast food lebih dari satu macam, seperti fried chicken bersama french fries atau burger bersama french fries. Cukup satu macam saja. Dampak mungkin tidak terlalu terasa pada saat itu juga, tapi nantinya bagi akan sangat berpengaruh. Bagaimana tidak, kita menimbun zat aditif di dalam kita, kita mewariskan penyakit untuk anak cucu kita. Hindarilah makanan cepat saji.




















DAFTAR PUSTAKA



Apriadji, Wied Harry. 2007. Healthy Fast Food. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Anggota IKAPI








1 comment: